Selasa, 29 Maret 2022

Finger Print

 

MAKALAH ACCESS CONTROL

DENGAN FINGER PRINT



 

    Disusun oleh :

        Nama                : Agnes Rantika

        NPM                 : 19312155

        Kelas                 : SI 19 EGx

        Mata Kuliah     : Keamanan Sistem Informasi

 

 

PROGRAM STUDI S1 INFORMATIKA

UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA

TAHUN AJARAN

2022

 


DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL................................................................................................... 1

DAFTAR ISI................................................................................................................ 2

KONSEP FINGER PRINT......................................................................................... 3

A.   DEFINISI FINGER PRINT....................................................................................... 3

B.   FUNGSI FINGER PRINT.......................................................................................... 4

C.   CARA KERJA FINGER PRINT............................................................................... 6

D.   KELEBIHAN & KEKURANGAN FINGER PRINT.............................................. 7

CATATAN KAKI......................................................................................................... 8 

 

KONSEP FINGER PRINT

A.    DEFINISI FINGER PRINT

Finger Print adalah salah satu bentuk biometrik, sebuah ilmu yang menggunakan karakteristik fisik penduduk untuk mengidentifikasi. Sidik jari sangat ideal untuk tujuan ini karena mereka murah untuk mengumpulkan dan menganalisis, dan mereka tidak pernah berubah, bahkan dengan umur orang. Meskipun tangan dan kaki memiliki banyak daerah bergerigi yang dapat digunakan untuk identifikasi, sidik jari menjadi bentuk populer biometrik karena mereka mudah untuk mengklasifikasikan dan mengurutkan. Mereka juga dapat diakses. Sidik jari yang terbuat dari susunan pegunungan, yang disebut ridges gesekan. Setiap tonjolan berisi pori-pori, yang melekat pada kelenjar keringat di bawah kulit. Anda meninggalkan sidik jari di gelas, meja dan hanya hal-hal lain yang Anda sentuh karena keringat ini. Semua punggung bentuk pola sidik jari yang disebut loop, whorls atau lengkungan meliputi sebagai berikut keterangannya :

1)     Loop dimulai pada satu sisi jari, kurva sekitar atau ke atas, dan keluar dari sisi lain. Ada dua jenis loop : Radial loop lereng ke arah ibu jari, sementara ulnaris loop lereng kearah jari yang berada di kelingking seseorang yang dipakai.

2)     Whorls membentuk lingkaran atau pola spiral.

3)     Arch lengkungan miring ke atas dan kemudian ke bawah, seperti gunung-gunung sangat sempit.

Para ilmuwan melihat susunan, bentuk, ukuran dan jumlah baris dalam pola-pola sidik jari untuk membedakan satu dari yang lain. Mereka juga menganalisis karakteristik yang sangat kecil yang disebut hal-hal kecil, yang tidak dapat dilihat dengan telanjang mata.

Fingerprint yang digunakan oleh penulis adalah Fingerprint AS-606 HR6820 yang digunakan dalam proses presensi dosen maupun mahasiswa.


B.    FUNGSI FINGER PRINT

Pada dasarnya fungsi dari Fingerprint adalah untuk mengamankan dan sebagai verifikasi, sama halnya dengan password dan pola, hanya saja media yang digunakan untuk verifikasi adalah sidik jari, ituah yang digunakan sebagai ID Primary Key.

1)     Fingerprint Pada Smartphone

Tipe smartphone keluaran terbaru, seperti Xiaomi, Apple, Vivo, dan oppo ,dll. merk smartphone tersebut biasanya menggunakan sensor Fingerprint sebagai pengamanan data pengguna smartphone.

Tata letak Fingerprint pada sbeuah smartphone waktu pertama kali muncul berada di bagian belakang smartphone, namun kini lebih inovasi, karena sensor Fingerprint sudah tergabung bersama tombol home, sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses smartphone.
Bahkan ada yang lebih terbaru lagi, ada sebuah merk smarphone terkenal di Indonesia yang menyelipkan sensor Fingerprint pada bagian bawah layar, sehingga lebih memunculkan kesan teknologi yang maju, tampilannya begitu keren, sehingga membuat betah penggunanya dalam menggunakan smartphone, Smartphone yang menggunakan sensor Fingerprint lebih di jamin keamananya dari pada smartphone yang menggunakan pola ataupun password.

2)     Fingerprint Pada Absensi

Biasanya absensi yang menggunakan sensor Fingerprint di pakai oleh instansi perkantoran untuk meningkatkan tanggung jawab dan disiplin karyawanya, karena sidik jari pada setiap karyawan tidak bisa di palsukan dan juga tidak bisa di wakilkan. Sehingga karyawan akan berusaha untuk datang tepat waktu dari pada terdeteksi terlambat karenatidak sempat melakukan scanning sidik jari.

alat absensi Fingerprint menghasilkan data kehadiran yang cukup lengkap sehingga dapat di gunakan untuk menunjang pengambilan keputusan manajer tingkat menengah.

3)     Fingerprint Pada Pintu

Pintu yang menggunakan sensor Fingerprint biasanya pintu khusus, seperti pintu rumah mewah ataupun pintu ruangan atasan. namun yang cukup familiar kita lihat adalah pintu dari brankas tempat menyimpan barang-barang berharga seperti uang, emas dan lain sebagainya.
Dahulu kala brankas menggunakan password dan pola untuk mengamankan barang yang ada di dalamnya, namun hal ini belum cukup aman. Karena orang lain yang mengetahui akses kode untuk membuka masih bisa di mungkinkan.


C.    CARA KERJA FINGER PRINT

 Cara kerja fingerprint sederhananya ialah berasal dari sensori fingerprint, yaitu dengan cara merekam data lewat sidik jari seseorang yang nantinya dijadikan sebagai acuan. Kemudian data yang berasal dari sidik jari ini akan disimpan pada database untuk dijadikan acuan.

Saat ada orang lain yang hendak mengakses alat tertentu yang telah dipasangi fingerprint, maka dilakukan scanning kembali terhadap status sidik jari dari orang tersebut kemudian dicocokkan dengan data sidik jari di dalam database yang sudah disimpan sebelumnya.

Jadi, sistem akan langsung mencocokkan apakah sensor sidik jari tersebut sama dengan sidik jari dari orang yang telah mengakses perangkat atau alat tersebut sebelumnya atukah tidak sesuai dengan database.

Apabila sidik jari tadi sama seperti yang terdapat dalam database, maka alat tersebut bisa diakses. Akan tetapi, jika sesudah di scan ternyata sidik jarinya berbeda dengan yang ada pada database, akses pun akan langsung ditolak dan sulit dibuka.


D.    KELEBIHAN & KEKURANGAN FINGER PRINT

Ø  Adapun Kelebihan Finger Print yaitu sebagai berikut :

1)     Memiliki Tampilan Lebih Unggul

Ponsel atau Hp yang telah dilengkapi fitur fingerprint mempunyai tampilan yang terkesan mewah. Sebab banyak ponsel lain yang masih belum memanfaatkan fitur tersebut.

Di samping itu, untuk si pemiliknya tentu saja akan tampak lebih mencolok sebab Hpnya sudah mempunyai fitur fingerprint yang mana tak semua perangkat ponsel memilikinya.

2)     Lebih Mudah Mengingatnya

Jika Kamu ingin memakai password atau pola saat membuka ponsel, maka Kamu secara otomatis harus mengingat pola dan password tersebut.

Lalu, jika Kamu lupa dengan pola atau password yang sudah dibuat, maka Kamu pun akan kesulitan karena tidak bisa mengaksesnya.

Akan tetapi, bagaimana dengan menggunakan sensor fingerprint? Kamu tak perlu lagi repot-repot untuk mengingatnya sebab cukup menempelkan sidik jarimu ke HP saja maka otomatis HP akan langsung terbuka.

3)     Memiliki Tingkat Keamanan Tinggi

Semua orang di dunia ini tentu saja tidak mempunyai pola yang sama pada sidik jari mereka.

Jika Kamu memakai sistem keamanan fingerprint, maka dapat dipastikan sistem keamanan tetap terjaga, sebab hanya Kamu saja yang dapat mengaksesnya.

4)     Privasi Data Menjadi lebih Aman

Fingerprint dapat diterapkan ketika Kamu ingin mengakses data atau berkas yang tersimpan di ponselmu.

Ada ponsel yang memasang fitur fingerprint jadi jika Kamu ingin mengakses data tersebut, Kamu pun harus memasang sidik jari terlebih dulu, jadi dapat dipastikan data-data yang Kamu miliki akan tersimpan dengan aman karena sudah terkunci.

5)     Dapat Mematikan Alarm Dengan Mudah

Sensor fingerprint juga dapat diterapkan pada alarm. Misalnya, saat Kamu masih mengantuk tapi alarm di ponsel telah berbunyi, untuk mematikannya tentu harus mematikan alarm di ponsel dengan mencari tombol terlebih dahulu tapi melalui fingerprint ini Kamu hanya tinggal menempelkan jarimu saja ke sensor fingerprint, sehingga alarm pun akan mati secara otomatis.

6)     Kemudahan Dalam Notifikasi

Notifikasi di ponsel sering bermunculan, sehingga kerap membuat layar akan terasa penuh. Hal inilah yang membuatmu malas membuka ponsel.

Untuk membukanya, jika Kamu tidak menerapkan fingerperint tentu saja harus scroll layar ke bawah guna melihatnya.

Namun jika Kamu menerapkan sensor fingerprint maka Kamu cukup scroll jari saja ke bawah dan hapus pemberitahuan dengan hanya mengetuknya sebanyak 2 kali saja.

7)     Lebih Mudah Saat Selfie

Bagi Kamu penggemar selfie, tentu pernah kesulitan saat foto sudah pas tapi ternyata kesulitan ketika harus menekan kamera supaya foto dapat diambil.

Ø  Adapun Kekurangan Finger Print yaitu sebagai berikut :

1)     Memungkinkan Adanya Duplikasi Sidik Jari

Permainan Play-Doh untuk anak yang dapat dibentuk adalah alat yang dapat menduplikasi sidik jari. sebab dulu ada yang sudah pernah membuktikannya.

Selain itu, ada pula cara yang dapat digunakan lainnya untuk melakukan duplikasi sidik jari dengan memfoto pola sidik jari orang lain kemudian diprint dengan resolusi tinggi.

2)     Bersifat Permanen

Pola sidik jari di HP yang Kamu gunakan secara otomatis langsung tersimpan, sehingga tidak dapat diubah dan bersifat permanen.

Jadi secara otomatis apabila sidik jarimu berhasil dicuri orang lain yang tak bertanggung jawab, ia pun akan bebas mengakses semua data di ponselmu.

Apabila sudah terjadi, Kamu bisa saja kebobolan data tersebut. Sebenarnya jika hal tersebut terjadi, pemakaian pola dan sandi lebih dianjurkan sebab meskipun agak lama saat mengakses Hp dengan kata sandi dan pola, tapi pola dan sandi dapat diubah jadi sistem keamanannya lebih terjaga.

 

Catatan Kaki :

·       Alamat Blog Anda : https://agnesrantika01.blogspot.com/

·       Alamat Blog Dosen : https://najibmuhammadd.wordpress.com/

·       Link Artikel Jawaban Tugas : https://agnesrantika01.blogspot.com/2022/03/finger-print.html

·       Alamat web Program studi, Fakultas,

Universitas : http://ti.ftik.teknokrat.ac.idhttp://ftik.teknokrat.ac.idwww.teknokrat.ac.id

·       Nama Mahasiswa : Agnes Rantika

·       NPM : 19312155

·       Kelas : SI 19 EGx

Rabu, 23 Maret 2022

Perancangan Pengujian

Nama     : Agnes Rantika

NPM      : 19312155

Kelas      : IF GAB EKS 2


"PERANCANGAN PENGUJIAN"


  • Definisi Perancangan Pengujian
Adapun definisi Perancangan Pengujian menurut dari beberapa para ahli yaitu sebagai berikut :

Menurut ahli Mulyani (2017 ; 80) pengertian Perancangan  sistem  adalah penentuan  proses  dan  data  yang diperlukan oleh  sistem baru. Tujuan dari  perancangan sistem adalah untuk memenuhi  kebutuhan pemakai  sistem serta untuk  memberikan  gambaran yang  jelas  dan  rancang  bangun  yang lengkap.

Sedangkan Muharto (2016 ; 103) mendefinsikan peranacangan sistem dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Sistem Informasi, perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan mengunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Menurut Jogiyanto (2014 : 197) dalam jurnal menyatakan bahwa “Perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut Kendall (2014 ; 13), perancangan sistem mencakup perancangan file-file atau basis data yang bisa menyimpan data-data yang diperlukan oleh pembuat keputusan.

Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2013:23) medefinisikan perancangan sistem sebagai: “perancangan dalam pembangunan perangkat lunak merupakan upaya untuk mengkonstruksi sebuah sistem yang memberikan kepuasan (mungkin informal) akan spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi target, memenuhi kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi perfomansi maupun penggunaan sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu, dan perangkat”.
  • Tujuan Perancangan Pengujian
Adapun tujuan utama dari tahap perancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan megumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas output informasi yang dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolah data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengidentifikasian, analisis dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada.
Sasaran yang harus dicapai dalam perancangan sistem adalah :
  1. Desain  sistem  harus  berguna,  mudah  dipahami  dan  digunakan,  data  harus mudah  ditangkap, metode  harus  mudah  diterapkan,  informasi  mudah dihasilkan dan mudah dipahami.
  2. Desain sistem harus mendukung tujuan utama perusahaan.
  3. Desain  sistem  harus  efisien  dan  efektif  dalam  mendukung  pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan pembuatan keputusan.
  4. Desain  sistem  harus  memberikan  komponen  sistem  informasi  secara  rinci, meliputi  data, informasi,  media  penyimpanan,  prosedur  yang  digunakan, sumber  daya  manusia  yang dibutuhkan,  perangkat  keras,  perangkat  lunak dan pengendaliannya. 
Apabila tujuan perancangan sistem kurang baik maka sistem organisasi yang telah dibuat akan berfungsi kurang baik atau gagal. Selain tujuan dari tahap rancangan sistem, perlu diketahui pula bahwa hasil akhir dari tahap rancangan sistem adalah suatu laporan spesifikasi teknis dari bentuk-bentuk output dan input serta spesifikasi teknik software yang akan berfungsi sebagai sarana pengolah  data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  • Langkah-langkah Perancangan Pengujian
Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut :
  1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
  2. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem
  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
  4. Memilih konfigurasi yang terbaik
  5. Menyiapkan usulan penerapan
Komponen utama dari perancangan sistem adalah :
  1. Environment, termasuk infrastruktur jaringan dan deployment. Terkadang sebagian dari jaringan sudah tersedia.
  2. Software aplikasi, termasuk aplikasi berbasis server dan aplikasi jarak jauh. Komponen dari software aplikasi dapat berada di server pusat dan yang lainnya ada di komputer lain.
  3. User interface, menggambarkan semua layar dan laporan di semua device. User interface dapat menjadi rumit karena berbagai jenis device yang harus dapat terhubung dengan aplikasi.
  4. Database, berisi semua struktur data dan metode deployment. 
  5. Security dan control, berisi semua pertimbangan bagaimana untuk melindungi sistem dan data di semua sistem dan semua database.
Desain / perancangan sistem dapat diartikan sebagai :
  1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 
  2. Pendefenisian atas kebutuhan-kebutuhan fungsional. 
  3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi. 
  4. Mengggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, berupa penggambaran perencanaan, pembuatan sketsa, pengaturan dari beberapa elemen terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. 
  5. Konfigurasi komponen software dan hardware sistem.
  • Contoh Test Case



Link Website :

https://teknokrat.ac.id/

https://ftik.teknokrat.ac.id/

Kamis, 03 Maret 2022

Metode Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC)

Nama      : Agnes Rantika

NPM       : 19312155

Kelas       : IF GAB EKS 2


Metode Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC)


  • DEFINISI

    Metode SDLC (Software Development Life Cycle) adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem rekayasa perangkat lunak.
  • TAHAPAN
    SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari beberapa tahapan-tahapan yaitu : rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).

    Model SDLC yang dipakai dalam penelitian ini adalah model Waterfall. Waterfall Model atau Classic Life Cicle merupakan model yang paling banya dipakai dalam Software Enginnering (SE). Menurut Bassil (2012) disebut waterfall karena tahap demi tahap yang harus dilalui menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.


- System / Information Engineering and Modeling

    Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.

- Software Requirements Analysis

    Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung, peneliti menganalisis data keluhan dari user. Apakah kebutuhan fungsi software untuk memenuhi kendala yang dialami oleh user. Sehingga didapatkan sebuah dokumen analisis yang digunakan sebagai bahan untuk ditunjukkan kepada user.

- System Design

    Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
    
    Setelah peneliti mendapatkan dokumentasi dari hasil analisis, maka peneliti mengubah kebutuhan-kebutuhan fungsi software diatas menjadi sebuah bentuk “blueprint” software. Sehingga hasil desain akan digunakan oleh peneliti untuk membangun sebuah aplikasi.

- Implementation

    Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
    
    Pada tahap ini, peneliti membangun sebuah aplikasi berdasarkan desain “blueprint” yang telah dibuat. Pengembangan aplikasi ini dilakukan dari awal hingga aplikasi siap dijalankan.

- Testing / Verification

    Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

    Setelah proses pembangunan aplikasi selesai, peneliti melakukan pengujian padda tahap ini. Aplikasi diuji berdasarkan metode black box untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari bagian sistem. Selain itu, peneliti juga melakukan pengujian secara langsung pada setiap sesi perkuliahan di UMY (khususnya di Jurusan Teknik Informatika)

- Maintenance

    Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

  • KELEBIHAN
  1. Metode pengembangan perangkat lunak SDLC mudah untuk di aplikasikan.
  2. Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
  • KEKURANGAN
  1. Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa melakukan itersi tidak langsung . Hal ini berakibat ada perubahan yang diragukan pada saat proyek berjalan.
  2. Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
  3. Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek diselesaikan.
  4. Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.

Link Website :

https://teknokrat.ac.id/

https://ftik.teknokrat.ac.id/

Uniform Memory Access (UMA), Non-Uniform Memory Access (NUMA), Cache-Coherent NUMA (CC-NUMA)

Nama      : Agnes Rantika NPM       : 19312155 Kelas       : IF 22 Dx "Uniform Memory Access (UMA), Non-Uniform Memory Access (NUMA), C...