Kamis, 03 Maret 2022

Metode Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC)

Nama      : Agnes Rantika

NPM       : 19312155

Kelas       : IF GAB EKS 2


Metode Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC)


  • DEFINISI

    Metode SDLC (Software Development Life Cycle) adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem rekayasa perangkat lunak.
  • TAHAPAN
    SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari beberapa tahapan-tahapan yaitu : rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).

    Model SDLC yang dipakai dalam penelitian ini adalah model Waterfall. Waterfall Model atau Classic Life Cicle merupakan model yang paling banya dipakai dalam Software Enginnering (SE). Menurut Bassil (2012) disebut waterfall karena tahap demi tahap yang harus dilalui menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.


- System / Information Engineering and Modeling

    Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.

- Software Requirements Analysis

    Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung, peneliti menganalisis data keluhan dari user. Apakah kebutuhan fungsi software untuk memenuhi kendala yang dialami oleh user. Sehingga didapatkan sebuah dokumen analisis yang digunakan sebagai bahan untuk ditunjukkan kepada user.

- System Design

    Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
    
    Setelah peneliti mendapatkan dokumentasi dari hasil analisis, maka peneliti mengubah kebutuhan-kebutuhan fungsi software diatas menjadi sebuah bentuk “blueprint” software. Sehingga hasil desain akan digunakan oleh peneliti untuk membangun sebuah aplikasi.

- Implementation

    Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
    
    Pada tahap ini, peneliti membangun sebuah aplikasi berdasarkan desain “blueprint” yang telah dibuat. Pengembangan aplikasi ini dilakukan dari awal hingga aplikasi siap dijalankan.

- Testing / Verification

    Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

    Setelah proses pembangunan aplikasi selesai, peneliti melakukan pengujian padda tahap ini. Aplikasi diuji berdasarkan metode black box untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari bagian sistem. Selain itu, peneliti juga melakukan pengujian secara langsung pada setiap sesi perkuliahan di UMY (khususnya di Jurusan Teknik Informatika)

- Maintenance

    Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

  • KELEBIHAN
  1. Metode pengembangan perangkat lunak SDLC mudah untuk di aplikasikan.
  2. Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
  • KEKURANGAN
  1. Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa melakukan itersi tidak langsung . Hal ini berakibat ada perubahan yang diragukan pada saat proyek berjalan.
  2. Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
  3. Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek diselesaikan.
  4. Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.

Link Website :

https://teknokrat.ac.id/

https://ftik.teknokrat.ac.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Uniform Memory Access (UMA), Non-Uniform Memory Access (NUMA), Cache-Coherent NUMA (CC-NUMA)

Nama      : Agnes Rantika NPM       : 19312155 Kelas       : IF 22 Dx "Uniform Memory Access (UMA), Non-Uniform Memory Access (NUMA), C...